Selasa, 14 Juni 2011

Shooting 1

Hari itu adalah hari pertama kelompok dua melakukan shooting di Sam Poo Kong, dengan berbekal semangat, kami pergi kesana beramai-ramai dengan menggunakan sepeda motor. sebelumnya kami pun telah mempersiapkan segala sesuatunya dari mulai kostum, kamera, dll.
Layaknya seorang artis populer, kami pun memasuki area Sam Poo Kong dengan percaya diri.
Hal pertama yang kami lakukan saat menginjakkan kaki di sana adalah MEMBELI TIKET. Iya lah, harus beli tiket, kalo engga, ya ga bisa masuk..
OK ! Lanjuut !
Akhirnya kami memegang tiket masuk dengan penuh rasa haru (*terlalu mendramatisir)
Saya sebagai kameramen amatir sudah sibuk merekam gambar disana sini, bak seorang kameramen profesional.
Sementara saya sibuk dengan handycam, tidak saya sadari bahwa teman-teman yang lain, sedang asyik berfoto (wawawawaduuh.. gue ga di ajak !) begitu saya menyadari kejanggalan itu, saya langsung berlari seraya memprotes dan meminta jatah untuk ber-narsis-narsis ria.
Selama beberapa lama yang kami lakukan hanya berfoto-foto (*lagi-lagi melenceng dari tujuan) akhirnya kami pun tersadar bahwa tujuan kami kemari adalah untuk shooting, akhirnya, setelah salah satu pemeran utama datang, kami pun menyelesaikan tugas kami. Selama 7 jam kami melakukan shooting, ditengah-tengah shooting berjalan, kamera kami kehabisan baterai, akhirnya setelah salah satu tim merayu satpam yang menjaga tempat tiket, kami diperbolehkan untuk men-charge baterai kamera kami. sementara menunggu baterai kamera penuh, lagi-lagi yang kami lakukan adalah berfoto-foto, buset dah, demen banget foto-foto, udah macem artis beneran aja, untung ngga ditambah bagi-bagi tanda tangan.
Setelah kamera bisa berfungsi seperti sediakala, kami melanjutkan shooting, kali ini, lokasi kami adalah area peribadatan. Lagi-lagi dengan penuh rasa percaya diri kami masuk, di depan sebuah klenteng, kami kembali menjajal ilmu "PEDE" kami dengan mencopot sepatu dan melangkah menaiki tangga menuju klenteng, seketika itu juga, seorang penjaga mengusir kami (*tragis (-_-')), tanpa kami sadari ternyata disana sudah terpampang tulisan "Selain yang berkepentingan sembahyang dilarang masuk"
OMAIGAT !
memalukan. Tapi, kami tidak putus asa dengan kejadian itu, kami terus mengelilingi klenteng-klenteng yang ada, tentunya dengan lebih memperhatikan peringatan-peringatan yang ada disana.
Setelah sekian lama, akhirnya kami selesai melakukan shooting di Sam Poo Kong, sekarang kami akan melakukan shooting terakhir di tugu muda. Dengan sisa-sisa semangat, kami pun pergi ke Tugu Muda.
Setelah sampai, kami langsung mengambil adegan untuk pembuka film kami, tapiiii, ditengah-tengah pengambilan gambar tersebut, memori dvd rw kami penuh.
OMAIGAT !
Setelah kami cek, ternyata banyak sekali rekaman-rekaman aneh dan kurang penting.
Pada hari itu kami belajar sebuah pelajaran berharga, lakukanlah segala sesuatu dengan tidak melenceng dari tujuan awal, agar tidak membuang-buang waktu, tenaga dan uang.


Sedang menunggu baterai handycam


Senin, 13 Juni 2011

Group 2 in Action

Bikin film??
wawawawawawaduuhh..
Bisa ngga yaaa??
Gimana ya caranya??
Kameranya gimana??
Tempatnya dimana??



there are so many questions in our mind.


Ditengah tugas-tugas yang mendera (*lebay), kami dikejutkan oleh sebuah tugas lagi, mau tau tugasnya apaa?? mari kita tanya galileo (*niat ngelucu apa daya otak tak sampai) OK ! sebelum semakin jayus, garing, kriiik, kriiik, kriiik, saya kasih tau aja, tugasnya adalaaah... MEMBUAT SEBUAH FILM TENTANG WISATA BUDAYA YANG ADA DI INDONESIA.


kalo kata orang bule sih "OH MY GOD !"
tapi karena kita orang jawa, jadiii.. "OMAIGAAAT!"


Mau ngerjain kapan iniii??
Survey + Laporan + Asistensi Geoling, interpretasi Ruang, dll aja belom kelaarr..

Kebingungan pun mendera kami saat itu, tak tau harus berbuat apa, akhirnya kami hanya bisa merenung, terdiam, meratapi nasib.
Keesokan harinya kami baru merumuskan apa yang akan kami lakukan untuk menyelesaikan tugas tekkom ini. Respon kami memang agak terlambat jika dibandingkan kelompok lain, secara, kelompok lain udah heboh dari hari kemarin, pada saat tugas tersebut di umumkan..
Pada akhirnya, setelah melalui proses diskusi dan pengambilan keputusan yang demokratis, kami memutuskan untuk mengambil tempat Sam Poo Kong..
Ada yang tau ngga, kenapa kita memilih Sam Poo Kong??


yak ! betul sekali !
Karena, Sam Poo Kong memiliki keunikan tersendiri dimata kami..
Bukan cuma tempat jalan-jalan, tapi juga tempat belajar..
Keren kan tuh ! :D



Sekarang kita capcus buat liat proses pembuatan film dokumenter ala kelompok dua ini..
Pada suatu hari, dikala matahari bersinar cerah, kami kelompok dua, kembali dari kampung halaman kami menuju medan peperangan dengan mengantongi sebuah semangat dan cita-cita, karena keesokan harinya, kami akan melakukan shooting.
Keesokan harinya dengan gaya bak artis populer, kami pun memulai shooting kami dengan semangat.

Sam Poo Kong, Through The Ages

Film merupakan salah satu  sarana atau alat dalam penyebaran informasi yang paling baik. Mengapa demikian? Sebab melalui sebuah film, informasi yang disampaikan akan lebih mudah dicerna oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, film seringkali digunakan dalam menyampaikan sebuah informasi.


Dalam hal ini, kami juga menggunakan media film sebagai sarana untuk menyampaikan informasi mengenai wisata budaya, khususnya Sam Poo Kong. Alasan kami memilih menggunakan media film juga sama, yakni karena informasi yang disampaikan melalui film, dapat lebih mudah dicerna olah masyarakat luas.


Kami memilih Sam Poo Kong, selain dikarenakan tempat ini memiliki nilai historis, tempat ini juga memiliki keindahan dan keunikan lain yang dapat menjadi salah satu daya tarik, salah satunya adalah perpaduan dua kebudayaan yang dapat bertahan sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Judul yang kami gunakan adalah "Sam Poo Kong, Through The Ages" yang berarti "Sam Poo Kong, dari Zaman ke Zaman" kami membuat sebuah film dokumenter yang menceritakan keindahan dan keunikan Sam Poo Kong, dari waktu ke waktu.

Film ini menampilkan dua orang backpacker yang berkunjung ke Semarang, lalu mengunjungi Sam Poo Kong, kemudian backpacker tersebut menceritakan apa saja yang ada di Sam Poo Kong, bagaimana sejarah Sam Poo Kong dan keindahan apa saja yang dapat kita nikmati disana.